• Jelajahi

    Copyright © 2015-Merdekanews.net
    Bedadung

    Iklan

    Opini

    Diultimatum Kaesang, Ade Armando Keukeuh Tak Akan Minta Maaf ke Sultan. Begini Katanya

    Saturday, December 09, 2023 WIB


    Ketum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep mengultimatum Ade Armando terkait pernyataannya soal dinas politik di Yogyakarta. Kaesang mempersilakan caleg PSI itu untuk keluar dari partai.

    Terkait ultimatum tersebut, Ade Armando memahami sikap Kaesang. Sebab tekanan terhadap PSI besar usai pernyataannya itu.

    "Saya memahami sikap Kaesang karena serangan terhadap PSI Yogya luar biasa keras. Seluruh alat peraga kampanye PSI dibersihkan," Kata Ade saat dihubungi, Kamis (7/12).

    "Kantor PSI Yogya digeruduk dan diancam. Rumah mertua Kaesang juga didemonstrasi," tambahnya.

    Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep usai menghadiri acara dialog bersama pengusaha dan pendeta tiga aras di Empire Palace, Surabaya, Sabtu (2/12/2023). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan

    Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep usai menghadiri acara dialog bersama pengusaha dan pendeta tiga aras di Empire Palace, Surabaya, Sabtu (2/12/2023). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan

    Ade menilai teguran dari Kaesang sangat keras. Itu dilakukan untuk menenangkan kelompok-kelompok yang terus menekan PSI.

    "Saya rasa sebagai Ketua Umum dia harus berusaha menenteramkan kemarahan kelompok tersebut. Caranya ya dengan menegur saya dengan sangat keras," kata Ade.

    Meski begitu Ade memastikan tidak akan ikut dengan Kaesang untuk sowan ke Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. Menurutnya ia tidak perlu meminta maaf langsung ke sultan.

    "Kalau Kaesang sowan ke Sultan, saya rasa saya tidak perlu ikut," ujar Ade.

    "Saya rasa tidak perlu," tuturnya saat ditanya apakah akan meminta maaf langsung ke Sultan.

    Sekjen PSI Temui Sultan

    Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) sekaligus Sekjen PSI Raja Juli Antoni bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Kamis (7/12). Dalam pertemuan itu ia menyampaikan permohonan maaf kepada Sultan dan seluruh rakyat DIY atas pernyataan kontroversial kadernya Ade Armando.


    "Saya memulai pembicaraan dengan mohon maaf kepada beliau karena kericuhan beberapa hari ini karena ulah Ade Armando. Saya sampaikan juga sikap tegas Ketum PSI, Mas Kaesang Pangarep, bahwa PSI adalah partai yang taat konstitusi, UUD dan UU jelas-jelas menjamin keistimewaan DIY," jelas Raja Juli.

    "Siapa saja kader PSI, yang tidak percaya UUD dan UU, termasuk Bang Ade Armando, silakan keluar dari PSI," tambah dia.

    Lebih jauh, Raja Juli mengatakan Ngarso Dalem mengikuti pemberitaan Ade Armando yang sudah minta maaf dan sikap Ketum PSI yang tegas mendukung Keistimewaan DIY.

    "Beliau menganggap masalah ini sudah selesai, jangan diperbesar, biarkan saja berlalu mengikuti waktu tanpa perlu ada pernyataan dan aksi baru yang justru akan memicu kericuhan baru di tengah masyarakat," kata Raja Juli.

    "Saya sangat menghargai keluasaan hati dan kebijaksanaan Ngarso Dalem. Pertemuan singkat tapi sangat bermakna sebagai pelajar bagi saya sebagai junior jauh beliau. Salam hormat," tutur dia.

    Sementara Sultan HB X mengatakan, dirinya tidak tahu jika Raja Juli adalah Sekjen PSI. Ia mengatakan dalam pertemuan membahas soal pertanahan. Sultan enggan bicara soal Ade Armando.

    "Nggak, nggak membicarakan itu kok (Ade Armando)," jelasnya.(tempo.co)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Iklan

    Wisata

    +

    Iklan

    CLOSE ADS
    CLOSE ADS